ThreeFaktaNews-Sesosok mayat ditemukan warga tinggal tulang-belulang, di wilayah perkebunan pegunungan karaupa, Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Selasa (17/6/2025).
Kasubsatgas Humas Satgas IV Banops Madago Raya, AKP Basirun Laele mengatakan, korban inisial ER (54), warga Desa Kalora tersebut, dikenal sebagai pekebun tak kunjung pulang ke rumah sehingga dilakukan pencarian mulai bulan Mei 2025. Saksi RP bersama warga Kalora dan Kawende menemukan jasad korban di samping pondoknya di tengah kebun, sekitar pukul 18.00 WITA.
“Jasad ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tinggal tulang belulang,” kata Basirun.
Menurut keterangan saksi, M (52) kata Basirun, korban sudah tinggal bersamanya selama 10 tahun dan memiliki riwayat sakit asma serta gejala malaria.
“Saat itu korban pamit ke kebunnya di Pegunungan Karaupa pada tanggal 25 Mei 2025 dan tak pernah kembali ke rumah,” terangnya.
Menurut saksi SP (50) lanjutnya, ia sempat melihat korban beristirahat di pondoknya pada hari yang sama, dan sempat mengeluhkan sesak napas akibat asma dan kelelahan karena gejala malaria yang dideritanya.
“Akibat lokasi kebun yang terpencil memperparah situasi dan menyulitkan proses pencarian terhadap korban,” ujarnya.
Ia menuturkan, pada Rabu (18/6/2025) pagi, tim gabungan dari Polsek Poso Pesisir Utara, Inafis Polres Poso, Satgas III Preventif Ops Madago Raya melalui Pos Kalora, Babinsa Kawende, dan Satpol PP Kecamatan, tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meevakuasi jenazah. Sekitar pukul 12.00 WITA, jasad korban berhasil dibawa ke rumah duka di Desa Kalora.
“Korban diduga meninggal karena penyakit yang dideritanya,” imbuhnya
Namun kata Basirun, tidak menutup kemungkinan faktor lain seperti serangan hewan liar atau unsur pidana, mengingat lokasi kejadian yang cukup terpencil.
Pada kesempatan itu, Basirun mengimbau warga, agar selalu memberi informasi awal jika ada anggota keluarga yang hilang atau belum kembali dalam waktu lama.
“Kini jenazah ER telah berada di rumah duka, dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah, namun proses penyelidikan masih terus berlangsung untuk memastikan tidak adanya unsur kekerasan dalam kematian korban,” tandas Basirun.*/PAR