Poso Three Fakta News-Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya, yang dipimpin oleh Kaops Madago Raya Kombes Pol. Heni Agus Sunandar, SIK, MH, didampingi Kepala Anev Iptu Andi Cakra, meninjau langsung pelatihan berbasis masyarakat kejuruan menjahit, di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Poso, Rabu (23/7/2025).
Pelatihan tersebut menyasar kelompok rentan, khususnya para istri dari eks warga binaan yang bermukim di wilayah Poso. Sebanyak 10 peserta terlibat aktif dalam kegiatan pelatihan tersebit, sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan sosial melalui peningkatan keterampilan ekonomi produktif.
Kaops Madago Raya menyampaikan, pelatihan tersebut merupakan bentuk nyata pendekatan humanis Polri dalam membantu masyarakat terdampak konflik agar mampu bangkit dan mandiri secara ekonomi.
“Ini bagian dari program soft approach, pendekatan lunak yang menyasar keluarga eks napiter agar tak kembali pada paham ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” kata Heni.
Menurutnya, keterlibatan langsung ibu-ibu atau istri eks warga binaan dalam berketrampilan menguatkan ekonomi keluarga sejahtera dan masyarakat, sehingga bisa mewujudkan situasi yang aman dan kondusif.
Ia menekankan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas keamanan jangka panjang. Menurutnya, keterlibatan Disnakertrans dalam pelatihan tersebut merupakan langkah strategis agar masyarakat mendapat dukungan nyata dalam mengembangkan keterampilan.
“Pelatihan menjahit ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk mengembalikan rasa percaya diri dan semangat hidup para peserta, agar mereka bisa berdiri di atas kaki sendiri,” terangnya.
Kegiatan tersebut lanjutnya, merupakan bagian dari rangkaian program preemtif Madago Raya yang terus digulirkan di Poso dan sekitarnya.
“Dengan pendekatan persuasif dan pelibatan masyarakat secara aktif, Satgas Madago Raya berharap tercipta lingkungan yang lebih damai, inklusif, dan kondusif di wilayah operasi,” tandas Heni.
Terlihat para peserta antusias mengikuti pelatihan tersebut. Salah satu peserta pelatihan itu menyampaikan, ia berharap program tersebut bisa diperluas dengan pendampingan pascapelatihan agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.*/PAR