Palu Three Fakta News-Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulteng akan menggelar Operasi Patuh Tinombala 2025 di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mulai tanggal 14-27 Juli 2025.
Sebelum pelaksanaan Operasi tersebut, aparat Polda Sulteng menggelar Latihan Pra Operasi (latpraops) Tinombala 2025, yang diikuti secara luring mapun daring oleh Polres jajaran, di Rupatama Mapolda Sulteng, Jumat (11/7/2025).
Kepala Biro Operasi (Karoops) Kombes Pol. Giuseppe Reinhard Gultom membacakan sambutan Kapolda Sulteng mengatakan, operasi patuh tersebut merupakan salah satu upaya polri khususnya Polisi lalu lintas untuk meminimalisir angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di jalan raya, dengan tema “Tertib Berlalu lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”.
“Operasi ini juga untuk menguji sejauh mana tingkat pemahaman masyarakat tentang peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan, sekaligus sebagai kontrol polisi lalu lintas terhadap upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas,” tutur Reinhard.
Ia menjelaskan, untuk mendukung keberhasilan operasi, maka perlu dilakukan latihan pra operasi sehingga pada saat operasi berlangsung, diharapkan seluruh personel yang terlibat dapat memahami tugas dan tanggung jawab sesuai dengan satuan tugas masing-masing.
“Operasi akan dilaksanakan selama empat belas (14) hari mulai tanggal 14-27 juli 2025, dengan mengedepankan kegiatan edukatif dan persuasif serta humanis didukung penegakan hukum lalu lintas secara elektronik (statis dan mobile) dalam rangka meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan di wilayah Sulteng,” terang Reinhard mengakhiri sambutan Kapolda Sulteng.
Sementara Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulteng Kombes Pol. Atot Irawan mengatakan, tujuan operasi patuh tersebut untuk menciptakan kondisi kamseltibcar lantas pasca pencanangan hari kselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, yang sudah dicanangkan pada tanggal 19 September 2025 oleh lima pilar keselamatan.
“Upaya-upaya yang dilakukan adalah mendukung pelaksanaan kegiatan Hari Keselamatan tersebut,” kata Irawan.
Menurutnya, operasi patuh tersebut nantinya akan mengedepankan pada tiga aspek yakni preemtif, preventif, hingga represif secara simultan atau beriringan.
“Kegiatan bersifat preventif mngedukasi tatap muka dengan komunitas, baik itu komunitas roda dua, roda empat, kumpul bersama para pengemudi untuk mengetahui permasalahan sekaligus memberikan imbauan dan edukasi terkait pentingnya keselamatan lalu lintas,” tutur Irawan.
Target operasi patuh tersebut lanjutnya, menyasar pada pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Kami akan melaksanakan kegiatan penegakan hukum terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas, seperti melawan arus, tidak memakai helm, menggunakan handphone saat berkendara, mengemudi di bawah umur, dan lain-lain,” tandas Irawan.*/PAR